 |
| Menteri Koordinator Bidang Pangan RI, Zulkifli Hasan (tengah) memimpin langsung Rakor Bidang Pangan Provinsi Sumut 2025 di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman No. 41, Medan, Selasa (21/1). Istimewa/Hastara.id |
MEDAN, HASTARA.ID — Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan mendorong kepala daerah di Sumatera Utara untuk membeli hasil panen raya petani yang akan berlangsung dalam waktu dekat.
Demikian diungkapkannya saat memimpin rapat koordinasi bidang pangan dengan kepala daerah se-Sumut di Aula Tengku Rizal Nurdin, Kompleks Rumah Dinas Gubsu Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41, Medan, Selasa (21/1/2025).
Kunjungan ke Sumut kali ini dan delapan provinsi lain nantinya menurut Zulkifli Hasan bertujuan pelaksanaan sinkronisasi, koordinasi dan pengendalian program swasembada pangan nasional.
"Pertama ini akan masuk panen raya, baik beras maupun jagung. Pemerintah telah memutuskan gabah jadi Rp6.500, jagung jadi Rp5.500 dari Rp5.000. Tentu Bulog akan menyerap, tapi semua akan bertanggungjawab, pak gubernur, pak bupati mengerahkan kekuatan kita membeli panen," kata pria yang akrab disapa Zulhas ini.
Diperkirakan panen raya akan berlangsung pada Februari-April mendatang. Terjadi peningkatan panen raya dari tahun lalu yakni Februari menjadi 60 persen, April naik 50 persen.
"Jadi meningkat dua kali lipat dari tahun lalu. Harus siap menyerap hasilnya agar tidak merugikan petani harganya. Kedua kita perlu mempercepat irigasi, karena sudah lama belum ada perbaikan, atau dibangun yang baru. Ketiga pupuk kita salurkan bersama. Karena pupuk sudah kita pangkas, dari Kementan langsung ke kios pengecer dan lain-lain," ungkapnya.
Diakui Zulhas bahwa di Sumut sektor perikanan, pertanian serta perkebunan rakyat potensinya begitu luar biasa. Sangat sejalan dengan sektor perkebunan yang saat ini harganya bagus sekali, begitupun dengan komoditi lain seperti cokelat, cengkeh, kelapa bahkan kopi.
"Dan terkahir kemarin kita sama-sama membantu pelaksanaan Makan Bergizi Gratis. Tahun ini memang baru 15 jutaan yang menerima manfaat. Mudah-mudahan kalau presiden bersedia beri anggaran Rp140 triliun di bulan Agustus, maka penerima manfaatnya akan mencapai 82 juta lebih. Mudah-mudahan bisa mencapai cita-cita Indonesia maju sepuluh tahun mendatang," pungkasnya. (has)
