Komisi II Desak Kadisdik Pematangsiantar Percepatan Implementasi Program MBG

Sebarkan:

 

Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar telah melakukan simulasi pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai langkah persiapan. Istimewa/ Hastara.id



PEMATANGSIANTAR, HASTARA.ID– Program Makan Bergizi Gratis (MBG), salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto, masih belum berjalan di Kota Pematangsiantar. Meskipun demikian, Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar telah melakukan simulasi pelaksanaan program tersebut sebagai langkah persiapan.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Pematangsiantar, M Hamdani Lubis, menjelaskan bahwa simulasi telah dilaksanakan pada 7 Desember 2024, menindaklanjuti program Presiden dan Wakil Presiden terpilih serta Surat Edaran Gubernur Sumatera Utara tentang Gerakan Serentak Makanan Bergizi Sehat.

"Pelaksanaan simulasi yang dilakukan 7 Desember kemarin, menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT)," ujarnya saat dikonfirmasi. Rabu (22/1/2025).

Hamdani merinci simulasi MBG digelar di SMP Negeri 12 Jalan Sibolga berjumlah 828 siswa. Berlanjut ke SD Negeri 122337 berjumlah 162 siswa. Kemudian SD Negeri 125543 berjumlah 144 siswa. SD Negeri 122345 berjumlah 193 siswa. Terakhir, SD Negeri 122365 berjumlah 273 siswa dengan harga Rp10 ribu per porsi.

Lebih lanjut, Hamdani menjelaskan bahwa pihaknya masih menunggu petunjuk teknis (juknis) terkait pelaksanaan program MBG secara menyeluruh. Juknis tersebut diharapkan dapat memberikan panduan mengenai penunjukan penyedia, mekanisme penentuan menu dan gizi, serta sumber pendanaan program. Hal ini penting untuk memastikan pelaksanaan program sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

"Kita masih menunggu juknis, bagaimana penunjukkan penyediaannya, bagaimana mekanisme penentuan menu dan gizi, serta sumber dana, agar tidak keluar dari juknis tersebut," ujar Hamdani.

Disdik Pematangsiantar juga berjanji akan terus berkoordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, khususnya Dinas Kesehatan, untuk memastikan menu makanan yang disajikan memenuhi angka kecukupan gizi yang direkomendasikan, mengingat kebutuhan gizi setiap siswa berbeda-beda.

"Sebab masing-masing siswa beda-beda kebutuhan gizinya, kita tidak bisa disamaratakan bagi siswa di setiap jenjang sekolahnya, " tutupnya.

Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Pematangsiantar, Hendra Pardede, mendorong Pemko Pematangsiantar untuk segera berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara terkait pelaksanaan MBG. Ia menekankan pentingnya program nasional ini dan berharap agar segera diimplementasikan di Kota Pematangsiantar.

"Sangat bermanfaat itu. Artinya makan bergizi itu jangan dilihat telurnya, tapi khasiat telur itu," kata Hendra.

Ia mendesak Pemko Pematangsiantar untuk mematangkan segala persiapan terkait program ini, termasuk pendataan dan kerjasama dengan mitra sebab program MBG berpotensi meningkatkan keteraturan siswa di sekolah.

Hendra juga menambahkan Komisi II DPRD Pematangsiantar berencana menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Pendidikan untuk membahas kesiapan pelaksanaan MBG.

"Karena di beberapa daerah itu sudah jalan," pungkas Hendra. (put)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini